A. Riwayat Alamiah Penyakit
1. Tahap prepatogenesis
Pada tahap ini disebabkan oleh mikroorganisme baik bakteri, parasit, maupun virus diantaranya rotavirus, E.coli, dan shigella. Penyebaran mikroorganisme in dapat terjadi melalui jalan fecal dan oral. Pada tahap ini belum di temukan tanda-tanda penyakit bila daya tahan tubuh penjamu baik maka tubuh tidak terserang penyakit dan apabila daya tubuh penjamu lemah maka sangat mudah bagi virus masuk dalam tubuh
2. Patogenesis
a. tahap inkubas
Virus (salmonella, shigella, E,coli , V.cholerae, ) masuk kedalam tubuh dengan menginfeksi usus baik pada jeyenum,ileum dan colon. Setelah virus menginfeki usus virus menembus sel dan mengadakan lisis kemudian virus berkembang dan memproduksi enterotoksin. Masa`inkubasi biasanya sekitar 2-4hari,pasien sudah buang air bessar lebih dari 4x tetapi belum tanpa gejala-gejala lain.
b. Tahap Penyakit Dini
- Kehilangan cairan 5% berat badan.
- Kesadaran baik (somnolen).
- Mata agak cekung.
- Turgor kulit kurang dan kekenyalan kulit normal.
- Berak cair 1-2 kali perhari.
- Lemah dan haus.
- Ubun-ubun besar agak cekung.
c. Tahap Penyakit Lanjut
- Kehilangan cairan lebih dari 5-10% berat badan.
- Keadaan umum gelisah.
- Rasa haus (++)
- Denyut nadi cepat dan pernapasan agak cepat.
- Mata cekung
- Turgor dan tonus otot agak berkurang.
- Ubun-ubun besar cekung.
- Kekenyalan kulit sedikit kurang dan elastisitas kembali sekitar 1-2 detik.
- Selaput lendir agak kering.
d. Tahap Akhir
- Kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan.
- Keadaan umum dan kesadaran koma atau apatis.
- Denyut nadi cepat sekali
- Pernapasan kusmaull (cepat dan dalam).
- Ubun-ubun besar cekung sekali.
- Mata cekung sekali.
- Turgor/tonus kurang sekali.
- Selaput lendir kurang/asidosis.
Pada tahap ini bila mendapat penanganan yang baik maka pasien dapat sembuh sempurna tetapi bila tahap ini tidak mendapat penanganan yang baik maka dapat mengancam jiwa(kematian).
B. Analisis triad epidemiologi
1. Host
factor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit pada penjamu adalah
a. Daya tahan tubuh terhadap penyakit
apabila daya tubuh host baik maka virus tidak dapat masuk ke dalam tubuh,apabila daya tahan tubuh jelek dan host tidak memelihara personal hygiene yang baik maka virus dengan mudah nasuk dalam tubuh host.
b. Umur
kebanyakan host yang terkena diare lebih sering pada kelompok usia 21-40th (51,2%) dan pada anak-anak (75%) jadi diare lebih sering menyerang pada anak-anak.
c. Jenis kelamin
jenis kelamin laki-laki mendominasi angka kejadian diare sekitar 86,8% dan jumlamnya lebih banyak dari pada perempuan sekitar 21% di karenakan laki-laki kurang bias memelihara personal hygiene yang baek.
d. Adat kebiasaan
bila host kurang bias memelihara personal hygiene maka sangat mudah virus masuk dalam tubuh.
2. Agent
a. Golongan biologi
virus: retovirus, E.coli, Shigella dan salmonella, virus colerae
b. golongan fisik
diare di sebabkan karena infeksi pada usus,
3. Lingkungan
a. Lingkungan fisik
keadaan lingkungan yang stuktur cuaca kering lebih sering terkena diare .daerah dengan stuktur keadaan geografis kurang baik lebih sering terkena diare di karenakan kurang pengetahuan.
b. Lingkungan non fisik
Lingkungan dengan social ekonomi yang rendah serta adapt kebiasaan yang kurag baik atau perilaku yang kurang baik dalam memelihara personal hygiene sangat berpontensial terjadinya diare
c. Linkungan biologis
lingkungan yang dekat dengan hewan-hewan peliharaan yang kurang terjaga kebersihannya seperti kotoran binatang maka dapat dengan mudah virus masuk dalam tubuh apabila host tidak menjaga kebersihan. Virus dari diare dapat dibawa oleh human reservoir.
C. Tingkat Pencegahaan Massalah Kesehatan
1 Pencegahan Primer
pencegahan dapat di lakukan pada prepatogenesi yaitu dengan :
a. melakukan promosi kesehatan tentang pentingnya cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan.
b. melakukan pencegahan dengan metode preventif:
1.memelihara personal hygiene yang baik
2.menutup makanan supaya tidak di hinggapi lalat
3.menjaga kebersihan alat-alat makan ddan minum
4.mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
2. Pencegahan Skunder
a. Tahap inkubasi
Pada tahap ini pasien dapat di beri :
1.diberi orallit
2.makanan harus di teruskan bakan di tingkatkan selama diare untuk menhindari efek buruk pada status gizi
3.berikan anak lebih banyak cairan dari pada biasanya untuk mencegah dehidrasi
b. Tahap penyakit dini
1. 3jam pertama berikan oralit sesuai dengan ketentuan.
2. Setelah 3-4jam nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian anak kemudian oilih rencana A, B, atau C untuk melanjutkan pengobatan:
a. bila tidak ada rehidrasi, anak biasanya kencing dan lelah kemudian mengantuk dan tidur
b. bila tanda menunjukan dehidrasi ringan atau sedang tawarkan makanan susu dan sari buah,
c. bila tanda menunjukan dehidrasi berat maka secepatnya rehidrasi cairan dan amati dengan seksama anak.
c. Penyakit lanjut
Berikan antibiotic seperti tetrasiklin , doksisiklin dan berikan cairan melalui intra vena
d. Tahap akhir
biasanya pasien diamati kurang lebih 6jam setelah pemberian oralit terus berikan antibiotic dan berikan caiarn intra vena. Pada tahap ini bila penanganan baik pasien bisa sembuh sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar