Rabu, 28 Desember 2011
askep DM
Definisi
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan herediter,demham tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan atau tidak adanyagejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari kuranganya insulin efektif di dalamtubuh, gangguan primer terletak pada metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme lemak dan protein. (Askandar, 2000).Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan matiatau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkanoleh infeksi. (Askandar, 2001).
B. Klasifikasi
1.Diabetes Mellitusa.DM Tipe I (IDDM)Penderita sangat bergantung terhadap insulin karena terjadi proses autoimunyang menyerang insulinnya. IDDM merupakan jenis DM yang diturunkan(inherited).b.DM Tipe II (NIDDM)Jenis DM ini dipengaruhi baik oleh keturunan maupun factor lingkungan.Seseorang mempunyai risiko yang besar untuk menderita NIDDM jika orangtuanya adalah penderita DM dan menganut gaya hidup yang salah.
gangren
Gangren adalah proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan matiatau nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang disebabkanoleh infeksi. (Askandar, 2001).
Gangrene merupakan salah satu komplikasi DM yang sudah menahun. Jaringan tungkai dan kaki rusak lalu mati saraf dan pembuluh darahnya sudah kurang berfungsi.
Gangrene merupakan salah satu komplikasi DM yang sudah menahun. Jaringan tungkai dan kaki rusak lalu mati saraf dan pembuluh darahnya sudah kurang berfungsi.
Minggu, 25 Desember 2011
kata-kata motivasi
ACUH
“sikap acuh tak acuh merupakan senjata yang sangat ampuh untuk menghadapi kebencian orang lain”
(Barbara Taylor Bradford)
“sikap acuh tak acuh merupakan senjata yang sangat ampuh untuk menghadapi kebencian orang lain”
(Barbara Taylor Bradford)
ADAB
“salah satu fungsi tertinggi dari peradaban adalah keinginan untuk memperbaiki kejahatan, baik kecil maupun besar, yang keluar dari rasa simpati dan kebencian yang positif antara orang asing, bangtsa, atau individu”
(Abraham Lincoln)
(Abraham Lincoln)
“peradaban merupakan pergerakan dan bukan suatu kondisi, merupakan suatu perjalanan dan sama sekali bukan pelabuhan”
(Arnold Toynbee)
AKAL
“Yang tadak mau mempergunakan akal sehat adalah seorang pemabuk, yang tidak bisa mempergunakan akal sehat adalah seorang pander, dan yang tidak berani mempergunakan akal sehat adalah seorang budak”
(Byron)
(Arnold Toynbee)
AKAL
“Yang tadak mau mempergunakan akal sehat adalah seorang pemabuk, yang tidak bisa mempergunakan akal sehat adalah seorang pander, dan yang tidak berani mempergunakan akal sehat adalah seorang budak”
(Byron)
“akal budi hanya salah satu sumber pengetahuan, ada sumber lain yang lebih penting, yaitu pengetahuan intuitif”
(Blaise Pascal)
(Blaise Pascal)
“manusia yang berakal ialah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat”
(umar bin khathab)
ANGAN
“angan-angan adalah bagian dari proses perenungan yang bertujuan memecahkan teka-teki kehidupan”
(Brendan maher)
(umar bin khathab)
ANGAN
“angan-angan adalah bagian dari proses perenungan yang bertujuan memecahkan teka-teki kehidupan”
(Brendan maher)
BAHAGIA
“kebahagian dapat anda peroleh ketika berbagi kemenangan dengan orang lain”
(bethania mcKinstry)
(bethania mcKinstry)
“tempat untuk bahagia itu disini. Waktu untuk berbahagia itu kini. Cara untuk berbahagia ialah dengan membuat orang lain berbahagia”
(Robert G.ingersoll)
“ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain di bukakan. Tetapi, sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu tertutup, sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita”(anonym)
(Robert G.ingersoll)
“ketika satu pintu kebahagiaan tertutup, pintu yang lain di bukakan. Tetapi, sering kali kita terpaku terlalu lama pada pintu tertutup, sehingga tidak melihat pintu lain yang dibukakan bagi kita”(anonym)
“orang yang paling tidak bahagia ialah mereka yang paling takut pada perubahan”
(mognon me lauhlin)
“orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang ternaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya”
(anonym)
(mognon me lauhlin)
“orang-orang yang paling berbahagia tidak selalu memiliki hal-hal terbaik, mereka hanya berusaha menjadikan yang ternaik dari setiap hal yang hadir dalam hidupnya”
(anonym)
“memang amat tinggi letaknya kebahagiaan. Namun, kita harus harus menuju kesana. Ada orang yang berputus asa berjalan kesana amat sukar, padahal mudah, karena,ia dimulai dari dirinya sendiri” (said Mustafa)
“berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya” (ali bin abi thalib)
“kebahagian datang jika kita berhenti mengeluh tentang kesulitan-kesulitan yang kita hadapi, dan mengucapkan teri kaish atas kesulitan-kesulitan yang tidak menimpa kita”
(anonim)
“berbahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi pemandu untuk nafsunya, dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya” (ali bin abi thalib)
“kebahagian datang jika kita berhenti mengeluh tentang kesulitan-kesulitan yang kita hadapi, dan mengucapkan teri kaish atas kesulitan-kesulitan yang tidak menimpa kita”
(anonim)
“kebahagian adalah bagi mereka yang melihat keindahan pada sesuatu yangsederhana yang tidak dilihat oleh orang lain, semua hal indah, rahasdianya terletak pada kemampuan untuk mengartikannya” (Camille Pissarro)
“kebahagiaan itu sama dengan kebebasan, kebebasan itu suatu perasaan, perasaan dapat dicapai oleh pengertian. Berkat perngertiannya, manusia bebas dari segala gerak emosional, maka dia merasa bebas.” (baruch Spinoza)
“orang-orang yang sudah mengalami penerangan batin lebih senang merasa bahagia daripada menang” (Anthony DE mello)
“tidak mungkin menjadikan orang-orang yang sudah mengalami penerangan batin sebagai budak, karena mereka sama bahagianya, entah dalam keadaan sebagai budak maupun sebagai orangfmerdeka” (Anthony De Mello)
“Kebahagiaan tidak mungkin terjadi tanpa didukung oleh ketabahan” (alain)
“memandang Tuhan, itulah kebahagiaan tertinggi,. Ditolak oleh-Nya, itulah sengsara terhebat” (albert camus)
“sering terjadi, bukan Kebahagiaan yang membuat kita berterima kasih, tetapi rasa terima kasih yang membuat kita berbahagia” (albert Clarke)
mungkin, hari-hari terbahagia anda di masa lalu akan menjadi hari-hari tersedih anda di masa yang akan datang” (Abraham Lincoln)
mungkin, hari-hari terbahagia anda di masa lalu akan menjadi hari-hari tersedih anda di masa yang akan datang” (Abraham Lincoln)
Minggu, 20 November 2011
perjalannan penyakit diare
A. Riwayat Alamiah Penyakit
1. Tahap prepatogenesis
Pada tahap ini disebabkan oleh mikroorganisme baik bakteri, parasit, maupun virus diantaranya rotavirus, E.coli, dan shigella. Penyebaran mikroorganisme in dapat terjadi melalui jalan fecal dan oral. Pada tahap ini belum di temukan tanda-tanda penyakit bila daya tahan tubuh penjamu baik maka tubuh tidak terserang penyakit dan apabila daya tubuh penjamu lemah maka sangat mudah bagi virus masuk dalam tubuh
2. Patogenesis
a. tahap inkubas
Virus (salmonella, shigella, E,coli , V.cholerae, ) masuk kedalam tubuh dengan menginfeksi usus baik pada jeyenum,ileum dan colon. Setelah virus menginfeki usus virus menembus sel dan mengadakan lisis kemudian virus berkembang dan memproduksi enterotoksin. Masa`inkubasi biasanya sekitar 2-4hari,pasien sudah buang air bessar lebih dari 4x tetapi belum tanpa gejala-gejala lain.
b. Tahap Penyakit Dini
- Kehilangan cairan 5% berat badan.
- Kesadaran baik (somnolen).
- Mata agak cekung.
- Turgor kulit kurang dan kekenyalan kulit normal.
- Berak cair 1-2 kali perhari.
- Lemah dan haus.
- Ubun-ubun besar agak cekung.
c. Tahap Penyakit Lanjut
- Kehilangan cairan lebih dari 5-10% berat badan.
- Keadaan umum gelisah.
- Rasa haus (++)
- Denyut nadi cepat dan pernapasan agak cepat.
- Mata cekung
- Turgor dan tonus otot agak berkurang.
- Ubun-ubun besar cekung.
- Kekenyalan kulit sedikit kurang dan elastisitas kembali sekitar 1-2 detik.
- Selaput lendir agak kering.
d. Tahap Akhir
- Kehilangan cairan lebih dari 10% berat badan.
- Keadaan umum dan kesadaran koma atau apatis.
- Denyut nadi cepat sekali
- Pernapasan kusmaull (cepat dan dalam).
- Ubun-ubun besar cekung sekali.
- Mata cekung sekali.
- Turgor/tonus kurang sekali.
- Selaput lendir kurang/asidosis.
Pada tahap ini bila mendapat penanganan yang baik maka pasien dapat sembuh sempurna tetapi bila tahap ini tidak mendapat penanganan yang baik maka dapat mengancam jiwa(kematian).
B. Analisis triad epidemiologi
1. Host
factor-faktor yang dapat menimbulkan penyakit pada penjamu adalah
a. Daya tahan tubuh terhadap penyakit
apabila daya tubuh host baik maka virus tidak dapat masuk ke dalam tubuh,apabila daya tahan tubuh jelek dan host tidak memelihara personal hygiene yang baik maka virus dengan mudah nasuk dalam tubuh host.
b. Umur
kebanyakan host yang terkena diare lebih sering pada kelompok usia 21-40th (51,2%) dan pada anak-anak (75%) jadi diare lebih sering menyerang pada anak-anak.
c. Jenis kelamin
jenis kelamin laki-laki mendominasi angka kejadian diare sekitar 86,8% dan jumlamnya lebih banyak dari pada perempuan sekitar 21% di karenakan laki-laki kurang bias memelihara personal hygiene yang baek.
d. Adat kebiasaan
bila host kurang bias memelihara personal hygiene maka sangat mudah virus masuk dalam tubuh.
2. Agent
a. Golongan biologi
virus: retovirus, E.coli, Shigella dan salmonella, virus colerae
b. golongan fisik
diare di sebabkan karena infeksi pada usus,
3. Lingkungan
a. Lingkungan fisik
keadaan lingkungan yang stuktur cuaca kering lebih sering terkena diare .daerah dengan stuktur keadaan geografis kurang baik lebih sering terkena diare di karenakan kurang pengetahuan.
b. Lingkungan non fisik
Lingkungan dengan social ekonomi yang rendah serta adapt kebiasaan yang kurag baik atau perilaku yang kurang baik dalam memelihara personal hygiene sangat berpontensial terjadinya diare
c. Linkungan biologis
lingkungan yang dekat dengan hewan-hewan peliharaan yang kurang terjaga kebersihannya seperti kotoran binatang maka dapat dengan mudah virus masuk dalam tubuh apabila host tidak menjaga kebersihan. Virus dari diare dapat dibawa oleh human reservoir.
C. Tingkat Pencegahaan Massalah Kesehatan
1 Pencegahan Primer
pencegahan dapat di lakukan pada prepatogenesi yaitu dengan :
a. melakukan promosi kesehatan tentang pentingnya cuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan.
b. melakukan pencegahan dengan metode preventif:
1.memelihara personal hygiene yang baik
2.menutup makanan supaya tidak di hinggapi lalat
3.menjaga kebersihan alat-alat makan ddan minum
4.mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
2. Pencegahan Skunder
a. Tahap inkubasi
Pada tahap ini pasien dapat di beri :
1.diberi orallit
2.makanan harus di teruskan bakan di tingkatkan selama diare untuk menhindari efek buruk pada status gizi
3.berikan anak lebih banyak cairan dari pada biasanya untuk mencegah dehidrasi
b. Tahap penyakit dini
1. 3jam pertama berikan oralit sesuai dengan ketentuan.
2. Setelah 3-4jam nilai kembali anak menggunakan bagan penilaian anak kemudian oilih rencana A, B, atau C untuk melanjutkan pengobatan:
a. bila tidak ada rehidrasi, anak biasanya kencing dan lelah kemudian mengantuk dan tidur
b. bila tanda menunjukan dehidrasi ringan atau sedang tawarkan makanan susu dan sari buah,
c. bila tanda menunjukan dehidrasi berat maka secepatnya rehidrasi cairan dan amati dengan seksama anak.
c. Penyakit lanjut
Berikan antibiotic seperti tetrasiklin , doksisiklin dan berikan cairan melalui intra vena
d. Tahap akhir
biasanya pasien diamati kurang lebih 6jam setelah pemberian oralit terus berikan antibiotic dan berikan caiarn intra vena. Pada tahap ini bila penanganan baik pasien bisa sembuh sempurna.
Sabtu, 12 November 2011
hepatis B
Hepatitis B – Penularan Dan Pengobatannya
by yusri on April 29, 2011
Penyebab Hepatitis ternyata bukan hanya semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita. Menetralkan racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.
<p>Your browser does not support iframes.</p>
Virus Hepatitis B mengganggu fungsi hati dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, yang menghasilkan reaksi spesifik untuk memerangi virus. Sebagai konsekuensi dari kerusakan patologis, hati menjadi meradang. Sebagian kecil orang yang terinfeksi tidak dapat menyingkirkan virus dan menjadi infeksi kronis. Jika ada orang yang sedang menjalani pengobatan hepatitis B dalam keadaan seperti ini, patut diwaspadai karena orang-orang ini berisiko tinggi kematian akibat sirosis hati dan kanker hati.Mencegah penularan virus hepatitis B
Virus hepatitis B ditularkan melalui kontak dengan darah atau cairan tubuh dari orang yang terinfeksi – dengan cara yang sama seperti human immunodeficiency virus (HIV). Namun, virus HBV ini 50 sampai 100 kali lebih menular dibandingkan HIV.Cara utama penularan infeksi dengan HBV adalah:
- Perinatal (dari ibu ke bayi pada saat kelahiran)
- Transmisi virus
- Suntikan dan transfusi
- Kontak seksual.
Minggu, 06 November 2011
penyakit Leptospirosis
Bakteri penyebab Leptosirosis yaitu bakteri Leptospira sp. [3][7][5]. Bakteri Leptospira merupakan Spirochaeta aerobik (membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup), motil (dapat bergerak), gram negatif, bentuknya dapat berkerut-kerut, dan terpilin dengan ketat [7]. Bakteri Lepstospira berukuran panjang 6-20 µm dan diameter 0,1-0,2 µm[3]. Sebagai pembanding, ukuran sel darah merah hanya 7 µm [7]. Jadi, ukuran bakteri ini relatif kecil dan panjang sehingga sulit terlihat bila menggunakan mikroskop cahaya dan untuk melihat bakteri ini diperlukan mikroskop dengan teknik kontras [7]. Bakteri ini dapat bergerak maju dan mundur [3].
Leptospira mempunyai ±175 serovar [2], bahkan ada yang mengatakan Leptospira memiliki lebih dari 200 serovar [7]. Infeksi dapat disebabkan oleh satu atau lebih serovar sekaligus [2]. Bila infeksi terjadi, maka pada tubuh penderita dalam waktu 6-12 hari akan terbentuk zat kebal aglutinasi [3]. Leptospirosis pada anjing disebabkan oleh infeksi satu atau lebih serovar dari Leptospira interrogans [2]. Serovar yang telah diketahui dapat menyerang anjing yaitu L. australis, L. autumnalis, L. ballum, L. batislava, L. canicola, L. grippotyphosa, L. hardjo, L. ichterohemorarhagica, L. pomona, dan L. tarassovi [2][5]. Pada anjing, telah tersedia vaksin terhadap Leptospira yang mengandung biakan serovar L. canicola dan L. icterohemorrhagica yang telah dimatikan [2]. Serovar yang dapat menyerang sapi yaitu L. pamona dan L. gryptosa[5]. Serovar yang diketahui terdapat pada kucing adalah L. bratislava, L. canicola, L. gryppothyphosa, dan L. pomona [2]. Babi dapat terserang L. pamona dan L. interogans, sedangkan tikus dapat terserang L. ballum dan L. ichterohaemorhagicae [5].
Bila terkena bahan kimia atau dimakan oleh fagosit, bakteri dapat kolaps menjadi bola berbentuk kubah dan tipis [7]. Pada kondisi ini, Leptospira tidak memiliki aktifitas patogenik [7]. Leptospira dapat hidup dalam waktu lama di air, tanah yang lembab, tanaman dan lumpur.[8]
Leptospira mempunyai ±175 serovar [2], bahkan ada yang mengatakan Leptospira memiliki lebih dari 200 serovar [7]. Infeksi dapat disebabkan oleh satu atau lebih serovar sekaligus [2]. Bila infeksi terjadi, maka pada tubuh penderita dalam waktu 6-12 hari akan terbentuk zat kebal aglutinasi [3]. Leptospirosis pada anjing disebabkan oleh infeksi satu atau lebih serovar dari Leptospira interrogans [2]. Serovar yang telah diketahui dapat menyerang anjing yaitu L. australis, L. autumnalis, L. ballum, L. batislava, L. canicola, L. grippotyphosa, L. hardjo, L. ichterohemorarhagica, L. pomona, dan L. tarassovi [2][5]. Pada anjing, telah tersedia vaksin terhadap Leptospira yang mengandung biakan serovar L. canicola dan L. icterohemorrhagica yang telah dimatikan [2]. Serovar yang dapat menyerang sapi yaitu L. pamona dan L. gryptosa[5]. Serovar yang diketahui terdapat pada kucing adalah L. bratislava, L. canicola, L. gryppothyphosa, dan L. pomona [2]. Babi dapat terserang L. pamona dan L. interogans, sedangkan tikus dapat terserang L. ballum dan L. ichterohaemorhagicae [5].
Bila terkena bahan kimia atau dimakan oleh fagosit, bakteri dapat kolaps menjadi bola berbentuk kubah dan tipis [7]. Pada kondisi ini, Leptospira tidak memiliki aktifitas patogenik [7]. Leptospira dapat hidup dalam waktu lama di air, tanah yang lembab, tanaman dan lumpur.[8]
Sabtu, 05 November 2011
bebas
- Bebaskan dirimu dari mental budak. Hanya kita sendiri yang bisa membebaskan pikiran kita
(Bob Marley)
- Kebebesan itu tidak lain dari suatu perubahan ke arah yang lebih baik
(albert Camus)
- Tujuan dari kebebasan adalah menciptakan kebebasan bagi orang lain
(bernard malamud)
bijak
tanda orang bijaksana ialah hatinya selalu berniat suci, lidahnya selalu basah dengan dzikrullah, matanya menangis karena penyesalan (terhadap dosa), sabar terhadap perkara yang di hadapinya dan mengutamakan akhirat daripada dunia,,
Sabtu, 15 Oktober 2011
PROFIL PERAWAT
Secara etimologi profil berasal dari bahas Inggris : Profile. John M. Echols dan Hasan Shadily dalam kamus Inggris- Indonesia menerjemahkan sebagai tampang atau raut wajah atau riwayat. Secara lengkap profil dapat didefinisikan sebagai gambaran dan penampilan menyeluruh berbagai aspek dari sesuatu obhek atau subyek yang menggambarkan kondisi dan kemampuan optimal yang dimiliki. ……Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (Undang-Undang Kesehatan No 23, 1992). Seorang perawat dikatakan professional jika memiliki ilmu pengetahuan.
Profil perawat professional adalah gambaran dan penampilan menyeluruh perawat dalam melakukan aktivitas keperawatan sesuai kode etik keperawatan. Aktifitas keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberian asuhan/pelayanan perawatan, praktik keperawatan, pengelolaan institusi keperawtan, pendidik klien (individu, keluarga dan masyarakat) serta kegiatan penelitian di bidang keperawatan.
- Peran Pelaksana
Dikenal dengan istilah “Care Giver“, peran perawat dalam memberikan asuhan keperawtan secara langsung atau ridak langsung kepada klien sebagai individu keluarga dan masyarakat. Merode yang digunakan adalah pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan. Dalam melaksanakan peran ini erawat bertindak sebagai Coreforter Protector, dan Advocat, Communicator serta Rahabilitator.
a. Sebagai Comforter, perawat berusaha memberi kenyamanan dan rasa aman pada klien
b. Protector dan advocate lebih terfokus pada kemampuan perawat melindungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh asuhan kesehatan
c. Communicator perawat bertindak sebagai mediator antara klien dengan tim kesehatan lainnya
d. Rehabilitator : Perawat mengembangkan fungsi organ/bagian tubuh agar sembuh dan dapat berfungsi normal.
- Peranan sebagai pendidik
Perawat berperan mendidik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya.
a. Penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok atau masyarakat)
b. Desiminasi ilmu kepada peserta didik keperawatan, antara sesame perawat atau tenaga kesehatan lain
- Peran Sebagai Pengelola
Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep yaitu :
ý Tingkat atas / top manajer
ý Tingkat menengah / middle manajer
ý Tingkat dasar / Supper pacial manajer
Dalam struktur RS di Indonesia di bedakan menjadi :
- Tingkat atas à Kepala bidang keperawatan
- Tingkat menengah à Kepala seksi keperawatan
- Tingkat dasar à Perawat yang menjabat kepala ruangan
Peranan perawat dalam pengelolaan pendidikan meliputi tanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan. Dalam hal ini menjaga kualitas pendidikan keperawatan dnegan menumbuh kembangkan iklim pendidikan akademik profesional
2. Educater
Peranan ini dilakukan dalam membantu klien dan keluarga serta masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang kita berikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan
3. Researche
Sebagai peneliti dibidang keperawatan diharapkan mampu mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk menigkatkan mutu asuhan / pelayanan dan pendidikan keperawatan. Tujuan dilakukan researche :
a. Jawaban terhadap pertanyaan
b. Solusi menyelesaikan masalah baik melalui produk tekhnologi dan metode baru dalam keperawatan
c. Penemuan dan penafsiran fakta baru
d. Pengujian terhadap teori, kondisi, serta fakta baru
e. Perumusan teori baru
f. Mengembangkan IPTEK keperawatan
g. Pengembangan ruang lingkup praktek keperawatan
Langkah-langkah untuk mengembangkan kegiatan penelitian :
a. Memodifikasi askep sejalan hasil keperawatan
b. Memperluas kesempatan kepada perawat
c. Apresiasi terhadap metodologi dan prosedur penelitian
d. Meningkatkan pemanfaatan hasil penelitian
e. Selalu didukung untuk melakukan penelitian
4. Manager
Perawat mempunyai peran dan tanggung jawab dalam mengelola pelayan, maupun pendidikan keperawatan yang berada dibawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep managemen keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawt berperan dalam memantau dan menjamin kualitas asuhan keperawatan serta organisasi dan mengendalikan system yankes
Fungsi perawat
Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi tersebut dapat berubah di sesuaikan dengan keadaan yang ada. Dalam menjalankan perannya, perawat akan melaksanakan fungsi diantaranya :
à Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dengan kebutuhan dasar manusia seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis. Pemenuhan kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi diri.
à Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya pesan atau intruksi dari perawat lain. Sehingga sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Hal ini biasanya di lakukan oleh perawat spesialis kepada perawat umum atau dari primer keperawat pelaksana
à Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat ketergantungan diantara tim satu dnegan lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama tim dalam pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks.
Peran perawat menurut AIPNI
1. Care Profider
Ini dapat dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan dengan tepat sesuai tingkat kebutuhan manusia, dilakukan dari sederhana sampai dengan yang kompleks
3 tingkatan pengelola ASKEP :
ý Tingkat atas : Kepala bidang keperawatan
ý Tingkat menengah : Kepala seksi keperawatan
ý Tingkat bawah : Perawat yang menjabat kepala ruangan
Sebagai pengelola pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan yaitu penguasaan IPTEK keperawatan, penyelesaian masalah dan pembinaan sikap professional serta belajar aktif
2. Colaborator
Dilakukan oleh perawat karena bekerja dengan tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan lain-lain. Dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan untuk penanganan pasien / klien dalam pemberian askep
3. Communicator
Berperan dalam memberikan penjelasan dnegan komunikasi kepada pasien dalam upaya meningkatkan kesehatannya. Sehingga keluhan pasien terhadap kebutuhan fisik, jasmani, ruqiah dan emosional spiritual dapat segera terpenuhi yang secara langsung akan mempercepat kesembuhan pasein
4. Community of leader
Perawat memberikan pengasuhan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dan tenaga keperawatan dalam rangka peningkatan derajat kesehatan agar tercipta suasana sehat, nyaman pada setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan motto “Indonesia Sehat 2010″
Kriteria menjadi perawat professional
a. Tanggung Jawab
Kegiatan dalam askep dilandasi dengan rasa tanggung jawab yang tinggi dan berlandaskan pengetahuan teoristik.
b. Ber-IPTEK
Melakukan praktek keperawatan dan telah menyelesaikan pendidikan menerus dan di evaluasi melalui penelitian.
c. Berkualitas
Bertanggung jawab dalam membuat dan memantapkan standar praktek dan pendidikan keperawatan yaitu proses yang secara terus-menerus mengevaluasi kualitas pelayanan yang diberikan untuk melindungi individu dan masyarakat
Ciri-ciri perawat professional
a. Orientasi pada pelayanan masyarakat
b. Yan-Kep sesuai dengan ilmu pengetahuan
c. Otonomi
d. Kode etik
Kemampuan untuk mengumulkan data, menganalisis data dalam rangka mengidentifikasi kebutuhan keperawatan pasien, termasuk sumber-sumber yang tersedia dan potensial.
· Fungsi merencanakan tindakan keperawatan sesuai dengan keadaan pasien / klien dan tujuan asuhan keperawatan. Kemampuan kompetensi yang diperlukan untuk menunjang fungsi ini adalah mengembangkan rencana tindakan keperawatan individu, keluarga, kelompok, masyarakat berdasarkan diagnosa keperawatgan dan kebutuhan dasar dari pasien.
· Fungsi melaksanakan rencana keperawatan yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan termasuk pelayanan pasien / klien dalam keadaan terminal.
· Fungsi Evaluasi
Mengevaluasi hasil asuhan keperawatan yang dilakukannya sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya untuk melaksanakan fungsi evaluasi.
· Fungsi Dokumentasi
Mendokumentasikan proses asuhan berdasarkan criteria yang berlaku. Untuk melaksanakan fungsi dokumentasi dalam :
a. Mengevaluasi data masalah pasien
b. Mencatat data proses keperawatan secara systemmatis
c. Menggunakan catatan pasien dalam menetukan kualitas askep.
· Fungsi mengidentifikasi hal-hal yang diteliti atau dipelajari dan merencanakan studi kasus guna meningkatkan pengetahuan serta mengembangkan ketrampilan dalam praktek
· Fungsi untuk berperan serta dalam melaksanakan penyuluhan kesehatan kepada pasien / klien, keluarga, kelompok dan masyarakat.
· Fungsi mengelola keperawatan pasien / klien dan berperan sebagai ketua tim dalam melaksanakan kegiatan keperawatan
Peran keperawatan
Peranan keperawatan menurut CHS tahun 1989 terdiri dari peranan sebagai peran asuhan keperaatan advokal pasien, pendidik, coordinator, konsuhan, peneliti :
a) Peranan sebagai pemberi asuhan
dilakukan perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosis keperawatan
b) Peranan sebagai advokat klien
Peran Ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi lain khususnya dalam mengambil persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
c) Peranan coordinator
Peranan ini dilaksanakan dengan mengarhakan, merencanakan serta mengordinasikan Yankep dari tim kesehatan sehingga pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah sesuai dengan kebutuhan pasien
d) Peran educator
Peran ini dilakukan dalam membantu klien dan keluarga serta masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang kita berikan sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan
e) Peran kolabulator
Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja dengan tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapi, ahli gizi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia medis. Dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan kesehatan.
f) Peranan konsultan
Peranan disini adalah sebagai tempat konsultan terhadap masalah keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelajaran pelayanan keperawatan.
g) Peran pembaharuan
Peran sebagai pembaharuan dapat dilakukan dnegan mengadakan perencanaan
Fungsi perawat menurut PPNI
1. Memperkokoh peraturan praktek keperawatan dan fungsi dari konsul keperawatan untuk melindungi masyarakat
2. Persatuan dan komitmen perawat dengan kepemimpinan yang kuat untuk membawa perubahan dalam pelayanan dan pendidikan keperawatan
3. Membentuk system penghargaan dan professional carier ladder untuk perawat yang didukung oleh system pendidikan keperawatan keberlanjutan
4. Pusat system informasi Indonesia
5. Pengembangan kinerja organisasi professional dengan dewa pengurus pusat yang kuat
6. Pengembangan misi social dan citra profesi perawat.
Langganan:
Komentar (Atom)